Senin, 15 Juni 2009

10 Pilihan Jalan-jalan Ke Nusa Tenggara Barat


10 Pilihan Jalan-jalan Ke Nusa Tenggara Barat

KOMPAS/AHMAD ARIF
Suasana pantai di kawasan wisata Senggigi, Batu Layar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
/
Artikel Terkait:
Teluk Penyu dan Benteng Pendem Andalan Cilacap
Potensi Wisata Semarang Belum Tergarap
The Soul of Minangkabau Buka Tour de Singkarak
Juni, Kota Tua Jadi Kawasan Wisata Malam
Kalibaru Agro Resort, Rujukan Turis Mancanegara
Selasa, 5 Mei 2009 10:16 WIB
MATARAM, KOMPAS.com – Selain Bali sejumlah destinasi wisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah lama menjadi tujuan para wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Biasanya, mereka yang mengunjungi Bali tak lupa melewatkan beberapa hari ke Nusa Tenggara Barat, terutama mengunjungi tiga gili yang berdekatan dengan Pantai Senggigi yaitu Gili Trawangan, Meno, dan Air.Tapi, tentu saja NTB tidak hanya Senggigi dan gili-gilinya. Ada sepuluh tempat menarik yang pantang dilewatkan jika Anda mengunjungi provinsi itu. Pemerintah daerah setempat berkomitmen mengembangkan 10 kawasan wisata ini. Berikut 10 kawasan yang bisa menjadi pilihan liburan Anda ke NTB.1. Mataram Metro. Kawasan ini diorientasikan sebagai kawasan wisata kuliner dan budaya.2. Senggigi beserta tiga gili (Gili Trawangan, Meno dan Air) untuk wisata bahari dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) atau yang lazim disebut wisata konvensi.3. Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) untuk wisata alam dan pegunungan4. Koridor Tano, Empang, Gili Kramat, Alas Utan serta Agrotamase yang cocok untuk wisata bahari, budaya dan kuliner.5. Pulau Moyo dan kawasan Teluk Saleh untuk wisata bahari,6. Kawasan Gunung Tambora untuk wisata alam, pegunungan dan budaya7. Koridor utama Dompu-Sape juga berorientasi wisata bahari, budaya dan kuliner.8. Koridor selatan Pulau Lombok yakni Sekotong-Kuta untuk pengembangan wisata bahari, kuliner, budaya dan konvensi,9. Koridor Mataram-BIL (Bandara Internasional Lombok) yang berpotensi untuk pengembangan wisata alam dan budaya.10. Selalu Legini cocok untuk wisata alam dan pegunungan.

Mencandu Bisnis Candu


Mencandu Bisnis Candu


Peredaran candu dan pengisap candu di Nusantara tercatat sudah ada sejak abad 17. Namun pada periode pemerintahan Inggris (1811-1816) disebut-sebut sebagai embrio perdagangan candu eceran. Candu menyebar hingga ke orang miskin. Mereka mencelupkan rokok ke dalam candu, kopi dibumbui candu, serta buah pinang yang dibubuhi candu.
Jumat, 12 Juni 2009 11:49 WIB
JARINGAN pengedar narkoba begitu lihai menelusup hingga peredaran barang yang sering disebut haram itu menyentuh masyarakat di kampung-kampung. Korbannya, tak tanggung-tanggung, bocah cilik. Operasi pencekokan terhadap bocah-bocah dilakukan dengan berbagai cara. Intinya, bandar dan pengedar cuma punya satu tujuan, agar lebih banyak orang yang kecanduan. Dengan demikian bisnis pun bakal lancar, isi kocek para pengecut ini pun tak bakal kosong.Entah karena licin seperti belut, entah karena ada oknum aparat yang juga ikut dalam jaringan pengedar narkoba sehingga barang yang bikin mencandu ini tak pernah bisa diberantas tuntas.Kisah peredaran candu dan pengisap candu di Nusantara tercatat sudah ada sejak abad 17. Namun pada periode pemerintahan Inggris (1811-1816) disebut-sebut sebagai embrio perdagangan candu eceran. Dalam perjanjian yang ditandatangani Raffles dengan pihak istana di Yogyakarta dinyatakan bahwa semua gerbang tol dan pasar di seluruh wilayah kerajaan diambilalih orang Eropa dan langsung disewakan kepada orang China. Dari sinilah perdagangan candu eceran dimulai akibat kemudahan dalam mengimpor candu resmi dari Bengal.Orang-orang China cepat terkenal sebagai bandar candu dan pengecernya. Peter Carey dalam Orang Cina, Bandar Tol, Candu dan Perang Jawa mencatat dalam periode 1814-1824 pajak dari perdagangan candu di Yogya bertambah lima kali lipat dengan 372 tempat resmi penjual candu eceran. Tak didapat angka pasti jumlah pemakai candu tapi yang pasti candu menyebar hingga ke orang miskin. Mereka mencelupkan rokok ke dalam candu, kopi dibumbui candu, serta buah pinang yang dibubuhi candu.Meski demikian, sebenarnya candu di abad lalu juga digunakan sebagai obat dan juga perangsang. Dalam pengobatan Jawa, candu memegang peran cukup penting.Sementara itu dalam buku Toko Merah: Saksi Kejayaan Batavia Lama di Tepian Muara Ciliwung, Thomas B Ataladjar menyebutkan, sejak zaman VOC bisnis candu berkembang pesat dan penyelundupan candu merajalela. Gubernur Jenderal VOC Gustaaf Willem Baron van Imhoff (1743-1750) pun gerah melihat penyelundupan candu di depan matanya. Ia ingin agar perdagangan candu bisa menguntungkan VOC dan berusaha memonopoli perdagangan candu. Maka tahun 1745 dibentuklah Masyarakat Candu (Amfionsocieteit) di Batavia sebagai perusahaan swasta yang mengontrol perdagangan candu.Masyarakat Candu kemudian ditutup pada 1794. Itu akibat pada 1745 dibentuk The Hoge Regering badan pemerintah yang mengatur candu yang memberikan hak kepada Masyarakat Candu untuk mengeluarkan 300 lembar saham. Orang yang memiliki 10 saham atau lebih dapat menjadi direktur atau kepala urusan administrasi. Pemegan saham ada 40 orang dan hampir semua pegawai VOC termasuk para gubernur jenderal seperti Baron van Imhoff, Jacob Moseel, dan Petrus Albertus van der Parra. Selang beberapa waktu pemegang saham dam sahamnya kembali ke Belanda. Maka Masyarakat Candu pun tak lagi berfungsi memberikan kesejahteraan bagi Batavia. Prof HM Hembing Wijayakusuma dalam Pembantaian Massal 1740: Tragedi Berdarah Angke menulis, VOC tak hanya menindas etnis Tionghoa dan bumiputera tapi juga meracuni mereka dengan melegalkan opium. Di berbagai pelosok, dengan mudah dapat ditemukan orang tua dan muda sedang mengisap opium melalui pipa panjang. Alhasil mereka hanya bisa bermasal-malasan. Akibatnya banyak warga melakukan tindak kriminal demi kebutuhan hidup dan kebiasaan mengisap opium. WARTA KOTA Pradaningrum Mijarto

Jumat, 12 Juni 2009

Kisah Tragis Perempuan Budak

Kisah Tragis Perempuan Budak

Repro
Ini merupakan lukisan Johannes Rach yang memperlihatkan para nyonya di Batavia dan budak-budak mereka yang bertugas membawa payungKamis, 11 Juni 2009 11:46 WIB
SJAHADAN di antara boedak-boedaknja toean Van der Ploegh, ada djoega satoe orang prampoean moeda, Rossinna namanja, jang teramat tjantik dan manis parasnja, dan dalem antero Betawi, tiada ada lagi seorang prampoean jang boleh disamaken padanja. Meskipoen Rossinna asal toeroenannja orang Bali, koelinja tiada item malahan poetih koening sebagai koelit langsep. Oemoernja moeda sekali belon anem belas taoen...Ramboetnja jang item moeloes dan pandjang sampe di mata kaki, selamanja dikondei sadja dibetoelan leher...

Demikianlah cuplikan kisah yang dituturkan HFR Kommer dalam buku Rossinna, Swatu Tjerita jang Amat Bagoes dan Betoel Soedah Kedjadian di Betawi yang terbit pada 1910.

Kisah Rossinna yang diambil dari buku Toko Merah: Saksi Kejayaan Batavia Lama di Tepian Muara Ciliwung atau dalam buku Tempat-tempat Bersejarah di Jakarta disebut Roseta adalah kisah pilu budak belian. Hidup Rossinna atau Roseta berakhir di tiang gantung di depan stadhuis (balai kota) Batavia - kini Museum Sejarah Jakarta (MSJ). Sebuah kisah yang mengingatkan kita pada kasus-kasus TKI yang dianiaya di Malaysia.

Dalam cerita yang utuh yang disertakan dalam buku Tempat-tempat Bersejarah di Jakarta, Nyonya Ploegh selalu cemburu pada Roseta hingga pada suatu hari Roseta dituduh lengah menjaga sinyo Ploegh, Nyonya Ploegh pun terbakar pikirannya sehingga tanpa hati ia mencelupkan jemari Roseta ke dalam minyak lantas membakar jemari lentik itu. Dendam membara di hati orang-orang yang peduli pada Roseta akhirnya mengakhiri hidup Nyonya Ploegh yang suka menyiksa, sekaligus anak- anaknya, di ujung kelewang.

Sayangnya, Roseta yang kemudian lari dengan pria bernama Jaya di kemudian hari baru menyadari bahwa dirinya ditipu karena ternyata suaminya tak lain adalah kepala perampok yang suka membunuh. Roseta tak mampu melawan dan melarikan diri karena ia selalu dijaga. Mereka bersembunyi di rumah gedek di Ancol namun akhirnya lokasi itu tercium juga oleh pihak berwajib.

Jaya dihukum mati, demikian pula Roseta. Waktu ditagkap Roseta sedang hamil dan perempuan bekas budak belian ini menerima hukuman tiga bulan setelah melahirkan. Di hadapan khalayak ramai, Roseta dihukum gantung.

Thomas B Ataladjar menyebutkan, sejak akhir abad 17 budak sudah dijadikan barang inventaris pemiliknya. Tugas mereka bermacam-macam, ada yang memasak, mencuci pakaian, menjahit, menenun, membawa payung, tempat sirih dan tempolong ludah, atau main musik. Oleh tuannya, para budak dapat dijual kepada orang lain dan bila tak lagi diperlukan mereka dijual ke pelelangan umum.

Kisah lelang budak terjadi di gedung Toko Merah saat bangunan ini dimiliki janda Gubernur Jenderal Reiner de Klerk, Sophia Francina Westpalm. Kala perempuan ini meninggal maka seluruh warisan termasuk 181 budak dilelang. Itu terjadi pada 28 Januari 1786. Kisah pelelangan tertulis demikian, ''...Di depan rumah yang besar di tepi Kali Besar. Sakit rasanya menyaksikan para budak dilelang...Mereka berdiri di atas tangga, ngantri menunggu panggilan dan nasib. Petugas lelang memanggil satu per satu lengkap dengan nama dan tugas masing-masing. Josephine, pemain klarinet; Ariantje van Batavia, pembuat renda...Begitulah nasib para budak, inventaris janda kaya Sophia Francina Westpalm dilelang...Mereka pergi meninggalkan bangunan tempatnya mengabdi, pergi terpencar mengikuti majikan baru. Mereka tetap budak belian."

Sebuah kisah pilu budak yang hingga kini pun masih terjadi.


WARTA KOTA Pradaningrum Mijarto

Kamis, 11 Juni 2009

Berkendara Darurat dengan Fan Belt Sekarat

Berkendara Darurat dengan Fan Belt Sekarat

Satu dari sekian banyak masalah saat berkendara yang lumayan sering muncul adalah fan belt alternator putus tiba-tiba. Efeknya dapat sangat merepotkan. Karena terkait dengan kerja alternator (sistem pengisian listrik / accu) dampak putusnya komponen ini dapat mengakibatkan mogok. Karena itu, jika terdengar bunyi aneh di ruang mesin, atau lampu indikator accu menyala segera lakukan pemeriksaan.

Jika komponen yang terletak di ruang mesin ini sudah kedapatan putus, satu-satunya jalan adalah mengganti fan belt dengan yang baru. Mobil yang putus fan belt-nya tetap dapat dijalankan secara darurat, dengan catatan: lokasi yang ditempuh tidak terlalu jauh dan tetap berkendara sambil memantau temperatur mesin. Jika indikator temperatur mesin sudah melebihi standar, hentikan kendaraan sejenak, lanjutkan lagi jika mesin sudah mendingin. Selain mengontrol temperatur, mobil bisa tetap dijalankan dengan mematikan semua accesoris yang bisa menyedot energi listrik (AC, tape, lampu besar, dll). awso

Langkah-langkah tersebut perlu dilakukan mengingat fungsi vital fan belt alternator terhadap temperatur mesin maupun listrik. Secara teknis fungsinya adalah untuk meneruskan tenaga dari poros engkol ke dinamo amper, kipas pendingin dan pompa air. Dinamo amper harus digerakkan karena ia bertugas menghasilkan setrum (listrik). Energi yang dihasilkan ini akan digunakan untuk mengisi accu dan kelistrikan lainnya. Itu sebabnya, bila fan belt alternator putus, lama kelamaan sistem kelistrikan / accu mobil bisa tekor. Implikasinya adalah mobil mogok.

Sementara, kipas pendingin berguna untuk mempercepat aliran udara dari depan kendaraan yang akan melalui radiator (pendingin air). Sedangkan pompa air, berguna untuk mensirkulasikan air pendingin pada sistem pendingin. Hasil kerja kedua komponen ini akan membuat panas mesin selalu terkendali.

Di samping fan belt alternator, kendaraan umumnya terdiri dari beberapa fan belt. Diantaranya adalah fan belt untuk menggerakkan water pump (pompa air), kompresor AC dan pompa power steering. Pada mesin diesel malah ada fan belt untuk menggerakkan pompa vakum (untuk menghasilkan kevakuman). Pada beberapa tipe mobil, satu fan belt langsung menggerakkan ketiga komponen tadi.

Semua sama penting dan vital. Bila mengalami kerusakan dan tidak segera diatasi, bisa mengakibatkan kerusakan yang lebih parah. Untuk itu, kami sarankan beberapa tips untuk merawat fan belt supaya tidak putus tiba-tiba.

1. Lakukan pemeriksaan fan belt. Periksa fan belt dari kemungkinan aus, getas, dan kurang lentur. Biasanya setiap servis berkala (tune up) atau setiap 5.000 km, bengkel juga akan memeriksa komponen ini. Ganti fan belt apabila kondisinya sudah tidak baik (tipis, retak-retak dan tidak lentur).

2. Setel ketegangan fan belt apabila sudah kendor. Fan belt yang kendor bisa menyebabkan penerusan putaran tidak maksimal (terjadi slip). Bila slip, otomatis semua komponen yang digerakkan tidak akan bekerja maksimal.

3. Hindari pemakaian pelumas (grease) yang berlebihan. Biasanya, bila kerja fan belt terasa berisik, pengendara mengatasinya dengan mengolesi fan belt dengan grease. Tapi jangan terlalu banyak karena bisa mengakibatkan fan belt slip. Slip yang berlebihan akan menimbulkan panas.

Jangan Paksa Melaju Jika Rem Sedikit Terganggu

Jangan Paksa Melaju Jika Rem Sedikit Terganggu

Sistem rem memegang peranan yang sangat penting dalam membantu pengendara mengendalikan laju kendaraan. Karena itu, komponen-komponen pada sistem rem juga perlu kita rawat. Ada dua perawatan rutin untuk bagian ini. Pertama, periksa komponen rem baik kanvas, piringan, seal caliper maupun selang-selang minimal setiap kelipatan 10.000 km. Kedua, kuras minyak rem setiap kelipatan 20.000 km (1 tahun).

Pemeriksaan ini teramat penting, apalagi pada kendaraan yang sistem pengeremannya menggunakan cakram, bukan tromol. Bukan apa-apa, konstruksi rem cakram agak berbeda dibandingkan dengan tromol. Rem cakram didisain tanpa penutup sehingga jauh lebih mudah dihinggapi debu atau kotoran dari jalan. Kondisi ini memang disengaja agar cakram mudah mengalami proses pendinginan saat bekerja. Kelemahannya, yaitu tadi: disain yang terbuka ini memperbesar kemungkinan kotoran masuk sehingga memicu kemacetan pada roda-roda saat mobil dikendarai. Apabila kemacetan terjadi pada roda-roda depan, pengendara akan merasa setir tidak stabil alias cenderung “lari” ke kiri atau ke kanan.

Karena mirip sekali dengan gejala ban yang perlu di-spooring dan balancing, para pengendara seringkali terkecoh dan memaksa mobil terus melaju sambil berencana akan membawa mobil ke bengkel untuk menyetel keseimbangan dan keselarasan roda-roda. Sebaiknya, berhenti dulu dan lakukan pemeriksaan sederhana.

Kami sarankan Anda menepi di tempat yang aman bila menemukan gejala seperti kasus di atas. Lalu, periksa kondisi rem depan dengan mendongkrak ban. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan memperhatikan putaran roda. Jika putaran roda tampak tersendat (tidak lancar), sumber masalah bukan pada spooring dan balancing, melainkan karena rem terganggu kotoran dan debu. Bersihkan kanvas rem dari debu atau kotoran yang menempel.

Memang, ada kemungkinan gangguan ini dapat diatasi dengan terus memaksakan mobil melaju. Tetapi, jika kotoran, debu atau mungkin kerikil yang menempel pada cakram relatif keras maka efek pemaksaan justru dapat membuat kondisi cakram rusak. Yang paling sering adalah cakram tergores. Yang lebih fatal lagi, mungkin saja terjadi cakram melengkung karena panas akibat gesekan yang dipaksakan. Nah, lebih mengerikan bukan? awso

Cegah Radiator Bocor dengan Perawatan Berkala

Cegah Radiator Bocor dengan Perawatan Berkala

Ada beberapa hal yang paling sering memicu kebocoran pada radiator. Yaitu: korosi (karat), benturan (baik karena tabrakan maupun karena terkena kibasan kipas radiator). Khusus untuk bahan fiber, penyebab lainnya adalah panas dan tekanan air radiator. Akibat penyebab-penyebab ini, mungkin saja terbentuk rongga atau celah di plat-plat (fiber) radiator tempat air merembes keluar.

Karena radiator bocor, air pada sistem pendingin makin lama makin berkurang. Selanjutnya, sistem pendingin tidak dapat bekerja dengan baik sehingga temperatur mesin pun tidak terkontrol dan terjadilah overheating ketika mesin terus dipaksa bekerja tanpa pendinginan.

Kita tentu sudah hapal bila mesin mengalami overheating. Karena panas yang melebihi toleransi, mesin mungkin berbunyi tidak normal, kurang bertenaga, boros bahan bakar, bahkan mogok saat dikendarai di tengah jalan. Sayang sekali, kan?

Sebelum mengalami masalah-masalah seperti itu, antisipasilah terjadinya kebocoran pada radiator. Pencegahan dapat dilakukan dengan merawat sistem pendingin. Untuk ini, ada beberapa tips yang kami sarankan:

1. Lakukan pemeriksaan air radiator secara rutin pada tangki cadangan. Jika permukaan air di tangki cadangan berada di bawah garis MIN, segera tambahkan. Jika sudah tampak kotor dan tampak keruh, kuras dan ganti dengan air radiator yang baru.

2. Gunakan cairan khusus radiator saat mengisi radiator (coolant). Selain membantu proses pendinginan, di dalam cairan tersebut juga terdapat zat yang dapat mengurangi korosi pada radiator dan mesin. Korosi dan kotoran pada air pendingin sangat tidak baik karena dapat mengganggu proses pendinginan. Kami sarankan untuk menggunakan air coolant yang berjenis ethlylene glycol berkualitas tinggi.

3. Bersihkan kisi-kisi radiator dengan menyemprotkan air pada sirip radiator.

4. Periksa kemungkinan terjadi kebocoran baik pada selang-selang maupun radiator. Kebocoran selang dapat dipantau secara manual dengan melihat ada tidaknya tetesan air. Tapi, untuk mengecek kebocoran pada radiator harus menggunakan alat khusus (sst atau special service tools). Radiator mobil Anda akan diperiksa dengan alat ini jika datang ke bengkel-bengkel jaringan Astra International.

5. Kondisi radiator dan kinerja sistem pendingin Anda akan lebih terjaga jika rutin melakukan servis berkala. Jangan lupa membawa mobil Anda ke bengkel-bengkel jaringan Astra. Saat servis berkala mulai dari 1.000, kemudian tiap kelipatan 10.000 km, salah satu bagian yang akan diperiksa adalah kondisi sistem pendingin. awso

Rabu, 10 Juni 2009

The Haven "Somewhere but Nowhere"




The Haven
"Somewhere but Nowhere"

Indonesia Design
Dek-dek kayu yang menghubungkan kolam renang di taman seolah pematang-pematang yang ada di sawah
/
Artikel Terkait:
Pesona Geometris Rumah Putih
Rumah Resort di Bandung Barat
Cubic House, Alternatif di Pusat Kota
Our Mom's House
Konsep Hunian Tropis nan Mewah di Tepi Pantai

Selasa, 2 Juni 2009 18:55 WIB
Lush green paddy field inspires the concept of The Haven, a compound consisting of an apartment, villas, and hotel. Inside the compound, modern-tropical architecture merges seamlessly with the warm Balinese atmosphere.
Memasuki gerbang apartemen The Haven, keriuhan utara Kuta, Bali, perlahan menghilang, suasana berganti tenang. Usai melewati deretan anak tangga di pintu masuk, lobby dengan pemandangan ke taman dan kolam renang, menyambut. Nyaman dan menyenangkan, seperti saat menginjakkan kaki di halaman rumah. Meski masih di Seminyak, berdiam di lingkungan The Haven, seolah berada entah dimana.
Sebagai salah satu condominium hotel yang baru selesai dibangun, The Haven sengaja didesain dengan konsep yang berbeda. “Ini memang Seminyak, pusat keramaian dan hiburan. Tetapi saya ingin suasananya seperti di tengah sawah, ada gubug, air yang mengalir dan pematang-pematangnya,” ujar Budi Tirtawisata, pengusaha, pengembang The Haven.
Bagi Karl W. Princic, arsitek lansekap The Haven, ide sawah yang dikemukakan pihak developer, memberikan banyak inspirasi saat ia dan arsitek Antony Liu merencanakan desain bangunan dan lansekap The Haven. “How can we keep the feeling of sawah,“ ujar Karl Princic menirukan ucapan Budi Tirtawisata.
Nuansa sawah harus tetap ada pada bangunan yang akan didirikan. Seperti terlihat pada denah, lokasi The Haven terletak memanjang di dua sisi jalan. Yaitu jalan Raya Seminyak dan sebuah gang kecil di jalan Arjuna. Bentuknya yang memanjang menjadikan lahan dapat dibagi menjadi tiga fungsi yaitu apartemen, villa dan hotel.
Maka selain pohon kelapa dan kamboja, kita melihat banyak airis, tumbuhan yang daunnya mirip padi, ditanam hampir di seluruh area kompleks peristirahatan. Airis juga tumbuh subur di beberapa bagian atap villa yang sengaja didesain mendatar, membentuk bentangan persis seperti kotak-kotak sawah yang menghijau.
Lansekap The Haven memang didasarkan pada konsep different stages of sawah. Awalnya, sawah masih berupa lahan kosong yang digenani air. Kemudian sawah ditanami padi yang tumbuh dan tetap memerlukan pengairan.
Maka dimulai dari bagian hotel, eksterior bangunan berlantai empat dengan 96 kamar ini, menggambarkan tahap awal proses. “Sawah dengan genangan air itu seperti reflecting pond,” ujar Karl Princic. Itulah sebabnya terlihat banyak kolam di sekitar lobby. Tepat di bawah restoran juga terdapat air terjun besar berbentuk tangga. Selanjutnya, hamparan hijau airis yang menutupi sebagian atap villa-villa The Haven, melukiskan sawah dengan tanaman padi. Pada tujuh unit villa yang semuanya dilengkapi kolam renang pribadi ini, suasana desa sangat terasa. Bangunan villa didesain seperti layaknya sebuah kampung di Bali dengan atap ilalang dan gang-gang kecilnya.
Sementara apartemen The Haven terdiri dari 2 blok yang saling berhadapan. Lansekap di antara kedua bangunan tinggi itu, juga didesain berdasarkan ide sawah. Itu tergambar pada kumpulan airis di sepanjang pinggiran taman apartemen serta dek-dek kayu yang menghubungkan kolam-kolam renang yang ada di taman. Dek-dek itu, seolah pematang-pematang yang ada di sawah.
Di sini, kolam-kolam renang sengaja diletakkan zig zag mengikuti bentuk lahan keseluruhan kompleks yang memang tidak beraturan. Peletakan seperti itu dimaksudkan supaya diperoleh desain yang lebih dinamis. Tidak monoton apalagi membosankan.
Konsep sawah sendiri, menyebabkan tak banyak aksen pohon di area ini. Selain beberapa kamboja, hanya ada pohon tabebuya, suar atau trembesi dan cempaka yang ditanam di situ. Bila kamboja-kamboja yang telah tua ditanam untuk memperkuat karakter dan nuansa Bali yang ingin dimunculkan, tidak demikian dengan pohon-pohon lainnya.
Menurut Karl Princic, keleluasaan pribadi para tamu adalah alasan lain mengapa pohon-pohon besar seperti tabebuya dan trembesi diletakkan di beberapa titik tertentu dari apartemen dan hotel. “Selain sebagai penghijauan, kami membutuhkan pohon-pohon besar itu untuk menjaga privasi tamu,” jelasnya.
Pohon tabebuya ditanam di depan lobby apartemen yang menghadap kolam renang, untuk melindungi para tamu yang sedang berenang. Lalu pohon trembesi dan cempaka ditanam di sudut-sudut perbatasan apartemen dan villa untuk membatasi pandangan tamu apartemen atau hotel ke arah villa.
Hal senada juga diungkap arsitek Antony Liu. Menurutnya, sejak awal, bukan hanya desain dan konsep saja yang disiapkan secara matang oleh para konsultan yang terlibat di dalam proyek The Haven. Soal privasi tamu, terutama tamu apartemen dan villa, pun tak luput dari perhatian.
Lalu sebagai bangunan publik, hotel terbuka bagi siapapun yang datang untuk menginap atau hanya untuk sekedar menggunakan fasilitas restoran atau gym yang ada. Sebaliknya, apartemen meski merupakan bangunan dengan banyak unit seperti hotel, bersifat pribadi. Hanya penghuni apartemen saja yang bisa masuk ke dalam unit atau menggunakan fasilitas-fasilitasnya.
Berdasarkan perbedaan itu, hotel diletakkan di sisi jalan yang ramai, menghadap ke Jalan Raya Seminyak, sementara bangunan apartemen ditempatkan pada jalan kecil yang relatif sepi. Dengan demikian, privasi penghuni apartemen terjaga. Meskipun demikian, dibandingkan dengan apartemen apalagi hotel, villa bersifat lebih tertutup lagi. Mereka yang menginap di villa biasanya menginginkan keleluasaan pribadi yang sangat tinggi. Itulah sebabnya mengapa villa The Haven diletakkan di antara bangunan hotel dan apartemennya.
The Haven memang mengutamakan keleluasaan dan kenyamanan tamu-tamunya. Fasad apartemen yang idenya diperoleh dari motif kotak-kotak kain yang disarungkan pada patung-patung di Bali misalnya, sebenarnya juga didesain untuk menambah privasi penghuni apartemen.
Menariknya, balkon di tiap unit apartemen didesain luas, bahkan untuk meletakkan kasur berukuran cukup besar. Dari situ, tamu apartemen bisa menikmati pemandangan taman dan kolam renang, tak ubahnya seperti sedang duduk di balai bengong pada rumah tinggal. Sementara interior kamar didesain dengan warna lembut dari kayu white oak dengan finishing touch yang didominasi warna putih dan dipadukan dengan warna-warna modern seperti abu-abu tua.
Interior kamar villa pun ditata senatural mungkin dengan warna-warna lembut dan cozy. Di sini, warna kayu bangkirai yang memberikan kesan yang ringan dipadukan dengan warna muda, kayu white oak. Sementara kehadiran lantai teraso Bali, gorden berbahan linen dengan warna broken white menjadikan suasana kamar lebih fresh.
Seperti apartemen, semua ruang di dalam villa juga mendapatkan view yang langsung ke kolam renang atau dek. Bahkan semua kamar mandi villa dikelilingi oleh taman. Rancangan yang sangat detail dan teliti ini dimaksudkan agar konsumen mendapatkan pengalaman yang berbeda saat menginap di hotel, apartemen atau villa di The Haven. Seperti kata developernya, The Haven memang disiapkan dengan konsep “somewhere but nowhere”.
Mengenai konsep dan pemikiran arsitek Antony Liu dan rekannya, Ferry Ridwan ketika mendesain bangunan ini bisa dilihat di majlah Indonesia Design edisi 32 ‘Hot Estates in Bali’ yang menampilkan 6 properti terbaru yang berlokasi di Pulau Dewata tersebut.

Country Modern di Alam Pedesaan







Country Modern di Alam Pedesaan

INDONESIA DESIGN
Selasar bawah menyatu dengan kolam ikan di depan rumah.
/
Artikel Terkait:
Rumah Resort di Bandung Barat
Inspirasi dari Kota-kota Dunia
Our Mom's House

Senin, 20 April 2009 11:06 WIB
KOMPAS.com - Kemewahan sebuah bangunan bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Umumnya, bangunan disebut mewah bila menggunakan material yang harganya selangit atau serba luar negeri. Bisa juga sebuah bangunan terlihat mewah karena disainnya yang indah dan membutuhkan biaya konstruksi yang tinggi, bisa pula karena interiornya didesain eksklusif. Tapi rumah bergaya country yang satu ini hadir dengan kemewahan yang berbeda. Rumah ini, jelas Suwito Hadi, arsiteknya, tak dibangun dengan kayu atau batu-batuan yang mahal. Sebab itu, tak ada marmer Italia, kayu jati atau batu onyx di sini. Yang ada hanyalah batu brexi dari Yogyakarta, andesit, kayu merbau dari Papua, kayu kamper atau kayu batang kelapa. Kalau toh menggunakan marmer, pilihannya jatuh pada marmer Ujung Pandang. Yang menarik, material lokal yang dipakai justru membuat bangunan ini menyatu dengan alam. Nuansa alam, memang lekat dengan rumah di utara Bandung ini. Di lahan seluas 1 hektar itu, berbagai jenis pepohonan besar tumbuh. Cemara, flamboyan, ketapang sampai tanaman bambu. Lebih dari itu, karena letak bangunannya yang tinggi, dari sisi samping dan belakang rumah, kota Bandung yang jauh di sana, terlihat bagai hamparan. Pemandangan yang indah itu semakin memikat ketika malam. Kerlip lampu-lampu rumah penduduk seperti gemerlap bintang di langit. Kelebihan ini, dimanfaatkan arsiteknya dalam mengatur dan meletakkan ruang-ruang yang dibutuhkan. Maka bila cuaca cerah, dari ruang keluarga, ruang tamu, teras dan kamar tidur utama, deretan gunung-gunung di selatan Bandung yang bak lukisan, menjadi bagian kehidupan rumah dan penghuninya. Sambil terkantuk-kantuk melihat pemandangan kota yang menawan, pemilik rumah sering tertidur di kamar dengan gorden dan jendela yang terbuka. Hm, kemewahan yang tak dinikmati setiap orang. Menurut arsiteknya, untuk mendapatkan semua itu, banyak hal mesti dipertimbangkan dan dihitung dengan teliti. Maklum saja, lahan miring yang luas itu, penuh dengan tanaman besar, beberapa diantaranya adalah cemara-cemara yang sudah jarang tumbuh. Pohon-pohon itu tak boleh dikorbankan begitu saja hanya karena di atasnya akan dibangun rumah tinggal. “Saya sampai harus bolak balik ke sini, menyesuaikan lay out dengan vegetasi yang ada,” ujar Suwito Hadi. Supaya pohon-pohon besar yang ada tak terkena tebasan kampak si tukang kayu tentunya. Itulah sebabnya, desain bangunan baru selesai setelah 6 bulan. Rentang yang cukup lama untuk sebuah proses desain. Hasilnya, satu-satunya cemara kuning yang tumbuh di situ, berhasil diselamatkan. Sementara 2 flamboyan yang berada tepat di atas lay out bangunan terpaksa harus dipindahkan untuk kemudian ditanam di bagian lain dari lahan.Yang menarik, cemara kuning itu kemudian seolah menjadi landmark kawasan. Dari pendopo atas, keberadaan tanaman asal Jepang yang tepat di samping pendopo bawah rumah, bukan hanya memberi warna pada bangunan, tetapi juga pada keseluruhan lahan yang dibagi arsiteknya menjadi 3 level. Yaitu pelataran atas, tengah dan bawah. Maka mengunjungi hunian bergaya country modern ini, pertama kita akan memasuki pelataran atas yang difungsikan sebagai tempat parkir kendaraan. Hanya ada memiliki sebuah pendopo kecil. Bangunan dengan kolam ikan ini di kanan kirinya ini, merupakan gerbang masuk menuju halaman rumah. Dari situ sederetan anak tangga membawa penghuninya menuruni undakan, melewati halaman rumput yang lapang lalu masuk ke dalam rumah. Inilah yang disebut dengan pelataran tengah rumah, di atasnya terdapat bangunan induk, pendopo ruang tamu dan halaman. Sementara pelataran bawah merupakan hutan dengan berbagai jenis tanaman besar di dalamnya. Tetapi, pepohonan tak hanya memenuhi pelataran bawah saja sebab sekeliling lahan, rimbun oleh bermacam tumbuhan keras. Bila dipetakan ke dalam gambar situasi, rumah akan terlihat seperti memiliki lingkar dalam dan lingkar luar. Lingkar luar yang dipenuhi tanaman besar ini, mengelilingi lingkar dalam yang terdiri dari rumah induk, pendopo tamu, bangunan khusus untuk fitness serta halaman rumput. Saat membuat konsep tersebut, papar Suwito Hadi, pemilik rumah setuju saja. Yang penting, ruang-ruang yang dibutuhkan seperti kamar tidur utama, 3 kamar tidur anak, ruang kerja, perpustakaan, kamar tidur tamu, ruang tamu, ruang keluarga dan ruang makan misalnya, terpenuhi. Selebihnya seperti bentuk dan materialnya diserahkan sepenuhnya kepada arsitek. Karena letak lahan di luar kota, dibuatlah rumah tinggal dengan tema resort. Lalu supaya selaras dengan sekitarnya, bangunan banyak menggunakan kayu dan batu-batu alam. Maka tampak pada sebagian eksterior rumah, dinding-dinding yang dilapisi batu brexi atau Bali grey. Masuk ke dalam rumah, tepatnya pada dinding tangga menuju lantai 2, batu berwarna abu-abu kembali muncul di samping sederetan anak tangga yang disusun dari papan-papan merbau. Jenis kayu asal Papua ini dipilih karena tahan terhadap rayap dan cuaca, tidak mudah pecah, susut atau melenting. Adalah dinding kaca yang membatasi bagian dalam dan luar rumah, yang membuat kecantikan tangga kayu terekspos. Siang hari ketika cahaya dari luar masuk, dinding tangga menampakkan sebentuk garis-garis yang lurus, bayangan dari kusen-kusen dinding kaca. Sementara saat malam, cahaya lampu yang keluar dari celah-celah dinding, memperlihatkan garis-garis alami dari batu, membentuk pemandangan yang eksotis. Tak kalah menawan adalah detail deretan tiang di depan rumah yang terlihat muncul dari dalam kolam ikan. Pada setiap pilar persegi itu, terpasang lampu yang cahayanya memantul ke air, menampakkan bayangan tiang dan tanam-tanaman yang tumbuh di sekitar kolam. Seperti halnya bentuk dan material bangunan yang disesuaikan dengan alam sekitarnya, jenis tanaman yang ditanam di sekitar kolam di pelataran tengah ini pun diselaraskan dengan model bangunan. Demikianlah, maka kita melihat konfigurasi antara pilar dan kolam di depan rumah menjadi seimbang ketika taman di sekitarnya dipenuhi tumbuhan semak dan perdu. Untuk kamboja, sengaja dipilih yang dahannya miring ke kolam. Dan tentang rumah ini, si pemilik mengatakan pada arsiteknya, puas dan merasa senang tinggal di dalamnya. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai pendekatan desain dan komunikasi Suwito Hadi, arsitek rumah ini, dengan pemilik rumah selama proses perancangan dan pembangunan dapat dibaca pada majalah Indonesia Design edisi 31/2009 Luxury Homes yang menampilkan 8 Beautiful Dream Houses dalam gaya klasik, minimalis, dan Tropical Modern.

Kesederhanaan yang Bernilai


Kesederhanaan yang Bernilai

Indonesia Design
/

Senin, 11 Mei 2009 15:46 WIB
KOMPAS.com — Rumah ini dibangun tidak untuk membuat orang terkejut atau ternganga karena sebentuk kemewahan. Sebaliknya, menjadikan kita rindu pada kualitas suasana.
Apakah kemewahan itu? Jika ukurannya kemegahan, material impor atau sesuatu yang glamour lainnya, Anda tidak akan melihatnya pada rumah ini. Di hunian ini, tak bakal Anda temukan marmer Serphegeante, batu onyx atau gelantungan lampu-lampu kristal Baccarat. Suasana tempat tinggal di kawasan elite di Surabaya ini lebih menyerupai rumah kebanyakan, kecuali tanahnya yang luas dan pemandangan hamparan rumput lapangan golf yang ada di samping rumah. Budhi Harmunanto, arsitek rumah ini, mengatakan, rumah ini memang dibangun dengan semangat kebersahajaan. Ketika akan membangun rumah ini ... tahun yang lalu, pemiliknya hanya menyebut dua kata untuk rumah yang diinginkannya: sederhana dan secukupnya. Sederhana maksudnya, bukan rumah dengan kemewahan yang mencolok. Sedangkan maksud secukupnya adalah rumah dengan ruang-ruang yang pas, tidak terlalu besar atau terlalu kecil.
Kata sederhana dan secukupnya inilah yang kemudian harus diterjemahkan oleh arsiteknya. ”Saya harus mencari rumusan yang tepat untuk dua kata itu,” ujarnya. Tidak mudah memang, mengingat sang klien sebenarnya adalah seorang yang sanggup membangun hunian yang besar, megah, dan mewah. Apalagi lahan yang disediakan cukup besar, 1.800 meter persegi. Jadi, bagaimana seharusnya mendesain sebuah bangunan yang sederhana namun berkelas, seperti permintaan klien.
Permintaan kliem itu kemudian diwujudkan arsiteknya dalam bentuk sebuah hunian dua lantai seluas 700 meter persegi. Sementara kata sederhana yang dimaksud pemilik, diterjemahkan dengan tak mengekspose lantai 2 rumah. Maka dari depan, bangunan terlihat hanya memiliki satu lantai. Bagian depan rumah pun hanya berupa drop off dan garasi yang terbuka. Sedangkan bagian atap hanya menggunakan genteng keramik biasa. Pagar rumah pun berupa tanaman saja.
Mengenai material penutup atas bangunan, sebenarnya pemilik menginginkan memakai genteng bekas rumah kampung. Namun karena genteng seperti itu gampang pecah dan sulit mencari gantinya, maka diputuskan memakai genteng baru. Pemiliknya rela menunggu dan berharap dengan berjalannya waktu tampilan genteng rumahnya akan menghitam sehingga kesederhanaannya jauh lebih terasa.
Sementara untuk mendapatkan proporsi ruang yang pas seperti yang dimaksud pemiliknya, arsiteknya mencoba menghitung ukuran dengan mengunjungi rumah lama pemilik. Hasilnya, ruang tidur utama hanya seukuran 5 x 6 m, begitu pula ruang-ruang lain. Persoalan agar ketika di dalamnya tidak terasa sumpek diselesaikan dengan penggunaan tata perabot yang tidak kebesaran atau kekecilan. Di sini, konsultan interior dari Endramukti Design berperan.
Satu-satunya ruang yang berukuran besar hanyalah ruang keluarga, sekitar 14 x 7 m. Itu pun, ketika masih dalam proses desain, pemiliknya sempat mengatakan bahwa ruangan rasanya terlalu besar. Untuk yang ini, arsitek punya jawaban, ”Ruang keluarga adalah ruang berkumpul. Di sana, interaksi antaranggota keluarga terjadi setiap hari. Jadi memang harus dibuat besar dan nyaman.” Karena alasan itu pula, ruang tersebut ditempatkan tepat di tengah rumah, dengan view langsung ke arah lapangan golf. Lalu agar terkesan tinggi dan lega, diletakkan void.
Kemudian sebagai konsekuensi ruang-ruang yang berukuran secukupnya itu, halaman pun menjadi luas. Arsiteknya lalu meletakkan kolam renang di halaman belakang rumah. Menariknya, keberadaan kolam di sini bukan sekadar pajangan, apalagi untuk menunjukkan status atau gengsi pemiliknya. Tapi lebih kepada fungsi. Sebabnya, pemilik rumah memang suka berenang. Kegiatan itu dilakukannya setiap pagi sebelum berangkat bekerja.
Di rumah ini, napas kemewahan memang tidak ditunjukkan oleh pernik atau perabotan berkilau yang wah. Bahkan pemiliknya, lebih suka memajang kerajinan dan benda-benda seni yang berasal dari seluruh Nusantara. Lihat saja kain rajutan dari Nusa Tenggara yang diletakkan di lantai ruang keluarga atau belanga tembaga di atas meja teras belakang. Sementara patung batu karya Wayan Cemul, pematung terkenal, menghiasi kebun belakang. Lalu pada beberapa sudut dinding rumah, terpasang lukisan karya Arie Smith, pelukis Belanda yang sudah lama tinggal di Bali. Maka lantai rumah pun hanya dilapisi teraso yang dicor di tempat, lantai kamar tidur dengan kayu merbau, sedangkan pada dinding digunakan batu dari Karang Asem, Bali.
Semua yang dipilih menunjukkan kesederhanaan pemiliknya. Uniknya, di rumah ini tak terlihat adanya barang-barang elektronik menghiasi ruang keluarga. Televisi berpuluh inci dan perangkat stereo sound yang biasanya menghiasi ruang-ruang keluarga rumah mewah, justru disimpan rapat-rapat dalam almari kayu kuno. Peralatan ini dibuka dan dinyalakan hanya ketika dibutuhkan saja. ”Buat saya, kemewahan adalah ketika saya merasa aman, nyaman di dalam rumah saya sendiri...," beber pemiliknya. (cht)Wawancara dengan Budhi HarmunantoMenyuguhkan Kenyamanan dan Ketentraman
Rumah yang mewah tidak berarti glamour. Itu prinsip Budi Harmunanto, arsitek lulusan Universitas Parahyangan, Bandung. Maka ketika bertemu dengan klien yang satu ini, ia seperti menemukan proyek yang diidamkannya sejak lama.
Bagaimana Anda mengartikan kemewahan pada desain?Kemewahan adalah ketika sebuah desain mencapai taraf kematangan. Maksudnya, konsep arsitek tertuang baik pada rancangannya. Memang agak sulit dijabarkan, tapi kalau cermat, kita bisa membedakan, mana rancangan karya arsitek berkonsep, mana yang tidak.
Klien Anda ini unik ya? Pemilik rumah ini sangat rendah hati, tidak mau menonjolkan diri. Meskipun begitu ia sangat welcome terhadap semua tamunya. Sebab itu tak ada ruang tamu di rumahnya. Tamu akan diterima seperti layaknya keluarga di ruang keluarga. Pada setiap orang yang datang, disuguhkan kenyamanan, keteduhan dan ketenteraman dari rumahnya yang sederhana dan secukupnya.
Anda dikenal sebagai arsitek developer. Namun karya Anda yang satu ini sangat personal?Saya menikmati proyek-proyek selingan seperti ini. Ini seperti mengambil napas sejenak ketika kita diburu tenggat waktu proyek berskala massive. Pada proyek skala perumahan, kita tidak tahu siapa yang kelak menghuni proyek tersebut. Sementara pada proyek pribadi, kita dituntut untuk lebih mendengarkan kemauan calon penghuni. Saya merancang seperti apa keinginan klien, karena mereka yang akan menghuninya setiap hari.
Apa kiat membedakannya ?Saya selalu mencari ke dalam diri saya, mempertanyakan titik pencapaian desain saya. Maka paradoksnya, semakin masuk ke dalam, kita semakin universal. Seperti bola bekel, semakin keras melemparkannya ke lantai, semakin tinggi pantulannya. Semikin kita unik, semain orang melihat kita berbeda. Maka tidak ada alasan untuk takut berbeda. Asal matang dalam melakoninya, pasar akan menerima. //
PROJECT DATA :Location : Citra Raya SurabayaArchitecture Consultant : Budhi Harmunanto Architect (BHA)Principal Architect : Budhi HarmunantoInterior Consultant : Endramukti DesignMain Contractor : Bun Yan Landscape : Made WijayaBuilding Area : 700 m²Site Area : 1.800 m²
Name & Address of Architecture Consultant Firm:Budhi Harmunanto Architect (BHA)Wiyung Pratama C-14, SurabayaT / F : 031-752 4800

Dirancang Antigempa, Tahan 100 Tahun


Dirancang Antigempa, Tahan 100 Tahun

KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Warga menyusuri Selat Madura saat air surut untuk mengumpulkan kerang di sekitar proyek Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) di kawasan Tambak Wedi, Surabaya, Jawa Timur. Jembatan Suramadu yang menghabiskan dana sebesar Rp 4,5 triliun itu telah siap dioperasikan dengan membawa harapan baru terjadinya percepatan pembangunan di kawasan Madura.
/
Artikel Terkait:
BERITA FOTO: Jelang Peresmian Jembatan Suramadu
Gubernur: Suramadu Harus Tingkatkan Kesejahteraan Madura
Berat Kendaraan Lewat Suramadu Dibatasi
Setelah Suramadu, Lantas Apa Lagi?

Selasa, 9 Juni 2009 10:32 WIB
AB Kuniawan/Try Hariyono
KOMPAS.com — Berdirinya Jembatan Suramadu merupakan tonggak sejarah baru dalam pembangunan konstruksi prasarana perhubungan di Indonesia. Jembatan antarpulau sepanjang 5.438 meter yang akan diresmikan besok (10/6) itu bukan hanya yang terpanjang di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara.
Sebagai jembatan yang menghubungkan dua pulau, sesungguhnya Suramadu (Surabaya-Madura) merupakan jembatan kedua setelah rangkaian jembatan Barelang (Batam-Rempang-Galang) yang selesai dibangun tahun 1997. Enam jembatan dengan berbagai tipe yang menghubungkan tujuh pulau kecil di Provinsi Kepulauan Riau ini merupakan landmark keberhasilan dan kemandirian anak bangsa dalam membangun jembatan antarpulau.
Sebelum Suramadu dibangun, timbul keraguan, apakah mungkin membangun jembatan di daerah patahan dan gempa? Bagaimana dengan tiupan angin di laut Selat Madura yang terkenal kencang, apakah tidak akan memengaruhi konstruksi jembatan?
Penelitian pun akhirnya dilakukan secara mendalam selama 2003-2004. Penelitian yang lebih bersifat technical study dilakukan terhadap 12 item yang kebanyakan berupa parameter tanah.
Dari sisi seismic hazard analysis, misalnya, diperoleh kesimpulan, di sekitar lokasi jembatan tidak ditemukan suatu patahan aktif. Berdasarkan katalog gempa juga tidak ditemukan gempa dengan magnitude di atas 4 skala Richter sehingga kondisi di sekitar lokasi jembatan cukup stabil.
Kajian mendalam juga dilakukan terhadap kontur dasar laut, arus air laut, serta pengaruh pasang terhadap jembatan. Ternyata semuanya sangat memungkinkan untuk dibangun jembatan yang menghubungkan dua pulau. Adapun untuk angin, berdasarkan kajian, ternyata angin yang melintang kecepatannya sekitar 3,6 kilometer per jam sampai maksimal 65 kilometer per jam.
Tahan gempa
Jembatan Suramadu yang pemancangan tiang pertamanya dilakukan pada 20 Agustus 2003 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri saat ini bisa tahan terhadap guncangan gempa sampai 7 skala Richter. Jembatan ini pun dirancang dengan sistem antikorosi pada fondasi tiang baja.
Karena menghubungkan dua pulau, teknologi pembangunan Jembatan Suramadu didesain agar memungkinkan kapal-kapal dapat melintas di bawah jembatan. Itulah sebabnya, di bagian bentang tengah Suramadu disediakan ruang selebar 400 meter secara horizontal dengan tinggi sekitar 35 meter.
Untuk menciptakan ruang gerak yang lebih leluasa bagi kapal-kapal, di bagian bentang tengah Suramadu dibangun dua tower (pylon) setinggi masing-masing 140 meter dari atas air. Kedua tower ini ditopang sebanyak 144 buah kabel penopang (stayed cable) serta ditanam dengan fondasi sedalam 100 meter hingga 105 meter.
”Total panjang tower sekitar 240 meter. Ini sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Hermanto Dardak.
Kuat 100 tahun
Secara keseluruhan, pembangunan Suramadu menghabiskan sekitar 650.000 ton beton dan lebih kurang 50.000 ton besi baja. Tak heran, dinas pekerjaan umum mengklaim Suramadu sebagai megaproyek yang menghabiskan dana total mencapai Rp 4,5 triliun. Jembatan ini dirancang kuat bertahan hingga 100 tahun atau hampir menyamai standar Inggris yang mencapai 120 tahun.
Karena berada di tengah lautan, Suramadu berpotensi terkendala faktor angin besar yang potensial terjadi di tengah lautan. Untuk memastikan keamanan kendaraan yang melintas di atas Suramadu, Departemen Pekerjaan Umum akan membangun pusat monitoring kondisi cuaca, khususnya angin.
”Jika kecepatan angin sudah mencapai 11 meter per detik atau sekitar 40 kilometer per jam, jembatan harus ditutup untuk kendaraan roda dua demi keselamatan pengendara,” ujar Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.
Jika kecepatan angin bertambah hingga 18 meter per detik atau sekitar 65 kilometer per jam, jalur untuk kendaraan roda empat akan ditutup. Langkah ini semata-mata untuk keselamatan dan kenyamanan pengendara. Adapun konstruksi jembatan akan tetap aman karena Jembatan Suramadu dirancang tetap kokoh meski ditempa angin berkecepatan lebih dari 200 kilometer per jam.
Bukan cuma kuat dari terpaan angin, Jembatan Suramadu juga didesain mampu menopang kendaraan sesuai standar as atau axle di daratan. Dengan demikian, Suramadu diperkirakan mampu menahan beban dengan berat satu as kendaraan sekitar 10 ton.
Cukup lima menit
Setelah diresmikan besok, diperkirakan Jembatan Suramadu akan dilintasi 8.000-9.000 sepeda motor per hari serta sekitar 4.000 kendaraan roda empat per hari.
Jumlah ini berdasarkan perhitungan sebelumnya, kendaraan yang melintasi Ujung-Kamal dengan menggunakan kapal feri sekitar 2,4 juta sepeda motor per tahun (62 persen) serta 1,5 juta kendaraan roda empat per tahun (38 persen).
Selain bakal padat, jembatan ini pun pasti akan sangat membantu masyarakat karena waktu tempuh Surabaya-Madura bisa dipersingkat. Jika sebelumnya menggunakan feri dibutuhkan waktu sekitar 30 menit, sekarang dengan menggunakan Suramadu cukup ditempuh lima menit.
Sempat tersendat
Pembangunan Suramadu dalam perjalanannya sempat menemui kendala dana. Terhambatnya pencairan dana menyebabkan pembangunan approach bridge atau jembatan pendekat sisi Surabaya sepanjang 672 meter tersendat September 2008. Pemerintah Provinsi Jawa Timur akhirnya menalangi dana pembangunan melalui Bank Jatim sebesar Rp 50 miliar sebelum dana pinjaman dari Bank Exim of China sebesar 68,9 juta dollar AS cair.
Studi pembangunan yang kurang sempurna menyebabkan perkiraan biaya pembangunan juga meleset, seperti tiang pancang jembatan yang awalnya hanya didesain setinggi 45 meter akhirnya bertambah menjadi sekitar 90 meter. Karena itu, dari estimasi awal nilai kontrak sebesar Rp 4,2 triliun, biaya pembangunan akhirnya membengkak hingga Rp 4,5 triliun.
Pembiayaan pembangunan Suramadu 55 persen ditanggung pemerintah dan 45 persen sisanya pinjaman dari China. Dari total biaya pembangunan Suramadu sebesar Rp 4,5 triliun, sekitar Rp 2,1 triliun di antaranya berutang kepada China. Mahalnya pemikiran dan biaya pembangunan Suramadu diharapkan mampu menumbuhkan geliat ekonomi Tanah Air, terutama Jawa Timur.
(Yuni Ikawati)

Virus Flu Babi Campuran Delapan Genetik Virus


Antara - Rabu, Juni 10
Jakarta (ANTARA) - Virus flu babi (swine flu) yang telah membuat panik dunia saat ini merupakan campuran antara delapan genetik virus influenza yang berbeda, bukan lagi genetik virus flu H1N1 biasa.
"Terjadi reassortment pada virus flu ini, di mana flu babi yang baru ini berasal dari babi yang terkena flu babi, flu burung dan flu manusia," kata dokter ahli paru dr Sita Andarini PhD, SpP seusai Dialog mengenai Flu Babi yang diselenggarakan lab Kyoai di Jakarta, Selasa.
Sita mengatakan, babi di peternakan selalu terserang flu setiap tahun misalnya setiap akhir musim gugur, namun virus flu babi ini berbeda dengan virus flu babi H1N1 yang baru.
"Pada virus flu babi baru ini terjadi kombinasi gen, sehingga virus berubah menjadi gen virus baru H1N1," katanya.
Virus flu sendiri, jelasnya, banyak tipenya. Pada manusia ada virus flu H3N2, H3N1, H1N1, sedangkan pada babi H1N1 dan pada burung H5N1.
Ia juga mengingatkan bahwa flu babi tidak hanya bisa terjadi di daerah subtropis, dingin, atau lintang tinggi, karena virus flu babi itu optimal hidup di suhu 37 derajat Celcius.
"Sekarang ini penyebaran flu babi justru sedang menuju ke kawasan tropis," katanya sambil meminta masyarakat mewaspadai hal ini.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terkena kasus flu babi, ia meminta, agar masyarakat menolak kontak dengan seorang yang terkena flu, menggunakan masker khusus, selalu mencuci tangan, serta beristirahat di rumah jika terkena flu.
Pasien flu yang suspect (diduga) flu babi, ujarnya, diisolasi selama tujuh hari setelah gejala awal. Setelah tujuh hari dan dinyatakan sembuh total maka sudah tidak menular lagi dan bisa kembali beraktivitas.
Namun demikian hingga kini vaksin flu babi seperti juga flu burung belum ada yang sudah menjalani fase uji klinik, sedangkan Tamiflu hanyalah suatu obat antivirus.
"Masalahnya adalah sulit mendisain vaksin dan sulit memproduksi vaksin begitu banyak pada waktu pandemi terjadi ketika ribuan orang sudah terkena," katanya.

Selasa, 09 Juni 2009

101 Ide Bisnis Tanpa Kantor, Apa Itu?




101 Ide Bisnis Tanpa Kantor, Apa Itu?


/
Sabtu, 6 Juni 2009 17:23 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi anda yang belum mendapatkan pekerjaan, bosan dengan rutinitas kerja kantor dan kemacetan setiap hari, ingin memulai tantangan baru, mungkin anda bisa mulai mencoba usaha sederhana di rumah yang dapat memberikan berbagai keuntungan.
"Pertumbuhan usaha yang dijalankan dari rumah terus meningkat secara signifikan," kata perencana keuangan serta penulis buku Sulistyawati, saat peluncuran bukunya yang berjudul 101 Ide Bisnis Tanpa Kantor di Jakarta, Sabtu (6/6).
Sulistyawati mengatakan, banyak keuntungan yang didapat dengan berbisnis di rumah seperti tidak perlu menyewa tempat khusus, cukup mendesain dan mengatur ulang ruangan rumah untuk dijadikan ruang kerja sesuai yang diinginkan. "Tinggal menentukan ruang mana yang memungkinkan, bahkan ruang tidur pun bisa disulap menjadi kantor," katanya.
Selain itu, tidak perlu waktu khusus untuk berangkat ke lokasi kerja yang bisa memakan waktu berjam-jam akibat kemacetan dan dapat menghindari stres di jalan.
Keuntungan lain adalah, menghemat biaya baik untuk kendaraan, baju, sepatu, tas kerja, makan siang, dan sebagainya, serta waktu kerja yang fleksibel. "Bisa juga melakukan peran ganda seperti mengurus keluarga, serta dapat menjadi potensi peningkatan pendapatan keluarga," ucapnya.
Sedangkan kelemahan berbisnis di rumah, kata Sulistyawati, adanya perasaan terisolir dari lingkungan kerja, kesendirian, pendapatan yang tidak teratur, perasaan jenuh bekerja di tempat yang sama.
Selain itu, ada anggapan usaha di rumah sebagai pekerjaan yang tidak serius dan kurang profesional karena lokasinya di rumah dan tanpa ikatan. "Kendala lain usaha di rumah sering dilakukan tidak kosisten, banyak gangguan seperti dari anak, tetangga, serta adanya perasaan takut gagal," katanya.
Untuk itu, lanjutnya, sebelum terjun ke dalam bisnis sebaiknya mempelajari resiko dan kelemahan sehingga mampu menghadapi segala kemungkinan.
Menurut Sulistyawati, banyak ide bisnis sederhana yang banyak dibutuhkan orang. Sebagai contoh, usaha yang berhubungan dengan kamar tidur seperti produksi seprei dan bed cover, agen atau toko seprei dan bed cover. Contoh lain, yang berhubungan dengan kamar mandi seperti distributor detergen dan pembersih kamar mandi, sabun, lulur, dan peralatan mandi.
"Usaha lain yang banyak dibutuhkan khususnya kaum wanita, seperti salon, butik, penjahit, distributor busana muslim, produksi jilbab, ritel aksesoris, penjual parfum, Multi Level Marketing produk kecantikan, kerajinan aksesoris dan sebagainya," katanya.
Untuk usaha yang berhubungan dengan dapur, kata Sulistyawati, seperti toko sembako, pembuatan kue, katering, kafe, kursus memasak dan membuat kue, penyedia pembantu rumah tangga dan sebagainya.
Sedangkan yang berhubungan dengan anak, lanjut dia, seperti butik perlengkapan bayi, desainer kamar anak, jasa penitipan anak,toko mainan anak dan kado, serta kelompok bermain dan taman kanak-kanak. "Usaha lain seperti penerjemah, agen koran dan majalah, rental buku dan komputer, penulis, kreasi bunga, penyedia jasa kurir, percetakan, budidaya tanaman hias,rental sepeda motor," kata dia.
Sulistyawati juga membagi ide usaha sederhana lainya dari banyak bidang yang dapat di lakukan di rumah dengan modal yang tidak terlalu banyak dalam buku setebal 194 halaman tersebut.
Sulistyawati manambahkan, untuk memulai usaha harus diperhatikan beberapa hal, seperti apakah menyukai bisnis tersebut, adakah keahlian yang mendukung, tahu bagaimana menjalankanya, modal yang cukup, dan ada kaitannya dengan hobi. "Jika jawabannya 'ya' berarti siap memulai usaha tersebut," ucapnya.
Selain itu, harus dibuat perencanaan dan konsep bisnis yang baik, meliputi nama usaha, jenis usaha, rencana pengembangan, keuangan, cara memperoleh dan pengembalian modal, perkiraan laba rugi, rencana pemasaran dan sebagainya..
Sulistyawati juga membagikan tips bagaimana cara menjalankan usaha dan bagaimana memasarkan produk yang baik dalam buku tersebut.
Jadi sekarang anda tidak perlu lagi khawatir memulai bisnis di rumah. Silahkan mencoba...

Kiat Menjalankan Marketing Zaman Ini


Kiat Menjalankan Marketing Zaman Ini

HERMAWAN KERTAJAYA
Philip Kotler
/
Artikel Terkait:
Kotler: Ini Abadnya Asia
Inilah Chaotic Management System ala Philip Kotler
Kotler: Kondisi Ekonomi Tidak Akan Normal
Strategi Terbaik Hadapi Masa Resesi ala Philip Kotler
Dua Alasan Terjadinya Krisis Global Menurut Kotler
Rabu, 27 Mei 2009 19:08 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Menghadapi perubahan yang berarti di zaman ini, teknik pemasaran juga mesti memperhatikan beberapa hal penting.
"Anda harus lebih fokus budaya setempat, harus punya penghargaan yang lebih tinggi terhadap nilai-nilai yang berlaku," kata Philip Kotler dalam Seminar Marketing in Turbelent Times di Ballroom Hotel Kempinski Jakarta, Rabu (27/5).
Selain itu, ada 7 kiat yang layak diperhatikan menurut Kotler, antara lain:
1. Perusahaan mesti memberikan pelayan yang terbaik
2. Harus menjual pengalaman, emosi dan karya otentik
3. Harus membangun hubungan yang baik pada konsumen
4. Harus punya relasi dengan media, blogg, dan situs-situs pertemanan yang melibatkan banyak orang atau komunitas
5. Harus mampu mengembangkan dengan cepat sistem dan perencanaan
6. Harus mampu mengukur hasil-hasil dan akuntabilitas perusahaan
7. Harus menyeimbangkan penghargaan kepada para pemegang saham

Philip Kotler: Think Customers and You'll Be Save


Philip Kotler: Think Customers and You'll Be Save

FRANS AGUNG
Bapak Marketing Modern Philip Kotler saat memberikan Seminar Sehari "Marketing in Turbulent Times" di Ballroom Hotel Indonesia Kempenski Jakarta (27/5).
/
Rabu, 27 Mei 2009 19:10 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Mengakhiri seminar sehari bertajuk "Marketing in Turbulent Times" pada hari Rabu (27/5), Prof Philip Kotler, yang dijuluki Bapak Marketing Modern, memberikan nasihatnya kepada para pebisnis di Indonesia: "Think customers and you'll be save". Artinya kurang lebih, rengkuhlah para pelanggan Anda supaya bisnis Anda bisa tetap berlangsung baik.
Seminar di Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, dan diselenggarakan atas kerja sama Kompas Gramedia, Markplus Inc, dan BRI Prioritas itu berlangsung menarik. Kotler di penghujung seminar menjelaskan masa depan marketing yang akan ditandai dengan kolaborasi antara produser dan seluruh stakeholder, termasuk pelanggan tadi.
"Collaborative marketing antara lain ditandai dengan co-created experiences," kata Kotler. Ia menjelaskan, keterlibatan pelanggan dalam menghasilkan produk yang lebih baik menjadi bagian penting dari model pemasaran masa kini.
Ia mencontohkan tentang pelibatan komunitas sepeda motor. Mereka diundang oleh perusahaan tertentu untuk memberikan sumbangan pemikiran guna memperbaiki produk motor yang menjadi idola mereka itu.
"Belum semua perusahaan memasuki collaborative marketing secara utuh," ujarnya. Sebagian baru memasuki fase relationship marketing, yang sifatnya lebih menjaga hubungan antara produsen dengan konsumen. Namun ini masih lebih baik daripada sekedar transactional marketing, yang muncul pada era 50-an.
Kepada ratusan hadirin yang tampak betah mengikuti seminar dari pagi hingga petang itu, Kotler menjelaskan evolusi marketing mulai dari era 50-an sampai era 2000-an, yang ia sebut financially-driven marketing.
Masing-masing era menciptakan istilah tersendiri dalam dunia marketing, yang berlaku baik pada masanya. Tetapi selayaknya sebuah evolusi, makin ke sini makin kompleks sejalan dengan kemajuan ekonomi dan industri komunikasi.
Dalam bahasa Inggrisnya yang sangat jelas dan tidak rumit itu, Kotler, yang hari ini berusia 78 tahun, itu merumuskan pola marketing masa depan itu sebagai Marketing 3.0, yang bukunya segera diluncurkan.
Marketing nantinya tidak hanya menyentuh pikiran dan hati pelanggan, tetapi juga harus sampai pada penciptaan semangat (spirit) di antara para pelanggan. Sehingga, suatu perusahaan tidak hanya mampu membuat sekadar lebih baik atau berbeda dengan kompetitornya, tetapi juga bahkan mampu membuat perbedaan.
Kotler malam ini menghadiri jamuan makan malam (gala dinner) yang diselenggarakan oleh Kementerian Budpar. Pada kesempatan itu, Kotler akan diangkat oleh Pemerintah Indonesia sebagai Dubes Pariwisata Indonesia.

Pendidikan Pranikah Katolik untuk Persiapan Mental Spiritual


Pendidikan Pranikah Katolik untuk Persiapan Mental Spiritual

Kompas Jateng/Bahana Patria Gupta
Ilustrasi
/
Artikel Terkait:
Umat Katolik Harus Memilih dengan Bertanggung Jawab
Pemuda Katolik Papua Tolak Pemecatan Petrus Ambarura

Senin, 8 Juni 2009 10:18 WIB
JAYAPURA, KOMPAS.com — Pasangan yang akan memasuki pernikahan (pranikah), terutama yang beragama Katolik, perlu mendapat pembinaan iman guna memperolah kesiapan baik secara mental dan spiritual dalam kehidupan rumah tangga yang akan dihadapinya kelak. Hal itu diungkapkan Pastor Paroki Gembala Baik, Abepura, Jayapura, Papua, Pater Eko, saat memberikan pembinaan bagi para pasangan pranikah di Jayapura. Pater menjelaskan, dalam membina suatu hubungan sakral dalam rumah tangga bukan hanya kesiapan mental dari pasangan saja, tetapi perlu kesiapan spiritual juga. "Artinya perlu kedewasaan dari masing-masing individu yang akan memasuki rumah tangga baru itu," kata Pater. Ia menambahkan, kedewasaan yang diperlukan dari pasangan di sini antara lain kedewasaan finansial, sosial, nalar, emosional, dan spiritualnya. "Empat kedewasaan yang pertama disebutkan tadi adalah dalam rangka menjaga hubungan secara horizontal antara sesama pasangan sendiri serta dalam pergaulannya dengan masyarakat sekitar," ujarnya.Sementara untuk kedewasaan spiritual yang dimaksud adalah bagaimana individu tersebut bisa menjaga hubungan dengan Tuhan sebagai Yang Maha Esa. "Dengan demikian, ada keseimbangan dalam kehidupan dalam berkeluarga dan bermasyarakat serta hubungan iman dan kepercayaannya pada Tuhan," paparnya. Selain itu, hal yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana adanya saling keterbukaan dan pengertian, dari masing-masing pasangan suami-istri yang bersangkutan untuk berusaha memberikan yang terbaik kepada pasangannya. Dalam kehidupan terkadang ada permasalahan yang melanda sehingga keterbukaan antara pasangan perlu dilakukan dalam menghadapinya sehingga tidak terjadi perpecahan yang bisa berakibat pada perpisahan dalam rumah tangganya, terang Pater. Ia minta kepada semua pasangan pranikah agar benar-benar mempersiapkan dirinya untuk masuk dan membina keluarga yang baru. "Pada saat kita sudah berkeluarga, otomatis akan meninggalkan keluarga masing-masing dan hidup dengan pasangan pilihan kita. Jadi, harus benar-benar memahami karakter dari orang yang menjadi pilihan hidup itu," lanjutnya.

Ikan Bakar Muara Angke Rasa Jimbaran




Ikan Bakar Muara Angke Rasa Jimbaran

KOMPAS/PRIYAMBODO
Menu ikan bakar yang lezat
/
Rabu, 3 Juni 2009 16:42 WIB
BEGITU memasuki kawasan tempat penjualan ikan bakar Muara Angke, Pluit, Jakarta Utara, serasa berada di Pantai Jimbaran, Bali. Bila pengunjung memilih warung ikan bakar di posisi paling utara dermaga, mereka bisa menyaksikan pemandangan kelap-kelip lampu kapal atau bagan di malam hari. Bedanya, kalau di Jimbaran pengunjung bisa menyaksikan ke indahan bukit Uluwatu di tengah lautan, di Muara Angke orang tidak bisa melihat Kepulauan Seribu pada malam hari."Kalau mau memandang keindahan Kepulauan Seribu dari dermaga ini hanya bisa pada siang hari," kata Komar, tukang ojek yang biasa mengantar penumpang ke Muara Angke.Tak berbeda dengan pantai Jimbaran, di Muara Angke pengunjung juga dihibur pemusik jalanan. Sambil menikmati lezatnya cita rasa ikan baronang bakar, cumi, udang, dan kepiting, pengunjung juga bisa meneguk es kelapa muda, untuk menyejukkan kerongkongan.Ikan bakar Muara Angke dari segi cara memasak dan penataan tempat memang memiliki banyak kesamaan dengan ikan bakar di Pantai Jimbaran karena sebagian pedagang Muara Angke pernah berguru ke Jimbaran. "Saya salah satu yang pernah belajar ke Jimbaran Bali, pada tahun 1999," kata Hj Leha (45), salah seorang pemilik warung.Leha yang asli Jawa Tengah, bersama beberapa pemilik warung ikan bakar lainnya, dibiayai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Kawasan Pelabuhan Perikanan dan Pendaratan Ikan (PKPPPI) Muara Angke untuk belajar ke Jimbaran. Selama hampir sebulan di sana, mereka kembali ke Muara Angke dan mengelola usaha ikan bakar. Mereka yang pulang dari Jimbaran inilah yang menjadi pelopor berdirinya 29 warung ikan bakar di Muara Angke. Naman tempat makan ini kemudian bergema di Jakarta. Aneka jenis ikan bakar tersedia. "Ikan baronang paling banyak pemesannya. Harganya satu porsi bisa mencapai Rp 55.000," kata Leha.Menurut Leha, tempat makan ini ramai pengunjung pada malam hari di hari libur dan akhir pekan. "Kalau di hari-hari biasa agak sepi. Begitu pula pada siang hari," katanya. Eva Eliza (33), pemilik warung lain, menuturkan, kalau di siang hari pelanggan ikan bakar biasanya dari kalangan karyawan kantor. "Yang makan di sini umumnya karyawan bank, telkom, dan perusahaan-perusahaan besar," kata Eva yang membuka warungnya hingga pukul 03.00. Di akhir pekan, penghasilannya bisa mencapai Rp 3 juta per hari dan pada hari biasa hanya sekitar Rp 500.000. Di Muara Angke, ikan bawal dijual Rp 35.000 per kg, baronang Rp 60.000, kakap Rp 50.000, cumi Rp 35.000, dan kepiting Rp 50.000per kg.Untuk menjangkau Muara Angke sesungguhnya tidak sulit. Kawasan pemukiman nelayan tradisional itu hanya sekitar 7 km dari Kota Tua. Angkutan umum ke sana beroperasi hampir 24 jam. Dari stasiun kota, orang bisa naik bus metromini nomor 30.Hanya saja pada malam-malam di akhir pekan, kawasan pelabuhan Muara itu sering macet. Mobil-mobil hanya bisa beringsut bak keong di antara ojek, bus, bemo, becak, dan lalu lalang pengunjung. Kemacetan sudah terjadi mulai dari Pasar Muara Angke yang siang malam ramai dibanjiri pengunjung. Soal lain, kawasan Muara Angke bukanlah tempat yang cukup bersih. "Kalau warung ikan bakar memang bersih, namun di luar sana agak kotor, air tergenang, dan menimbulkan bau kurang sedap," kata Asrori, seorang pengujung. Air pasang (rob) menjadi masalah yang tidak terselesaikan di kawasan itu.

Liburan Bersama Ancol Beyond Imagination


Liburan Bersama Ancol Beyond Imagination

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
Selain sebagai tempat berlibur, kawasan pantai di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, juga digunakan warga untuk berolahraga pagi. Seperti aktivitas warga yang berolahraga di jembatan pantai Ancol pada hari Minggu.
/

Sabtu, 6 Juni 2009 11:14 WIB
Jakarta, Kompas.com - Mengisi liburan sekolah mendatang, Ancol Taman Impian menyiapkan berbagai suguhan yang menarik. Untuk pertama kalinya, Ancol menampilkan Spiderman Live Show dan launching 4D Movie Turtle Vision.Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Budi Karya Sumadi, menjelaskan bahwa pada liburan kali ini tema yang diusung oleh Ancol adalah Beyond Imagination. Ini salah satu bentuk inovasi dan kreatifitas yang Ancol tampilkan karena Ancol Taman Impian ada karena imajinasi melalui theme park dan berbagai event berskala nasional dan internasional.Lebih lanjut Budi mengatakan sebagai bentuk komitmen inovasi, Ancol Creative City akan terus melakukan inovasi kreatif. "Ancol bukan hanya menampilkan content yang baru dan inovatif tetapi juga mementingkan konteks rekreasi yang edukatif, yang disebut dengan edutainment," ungkap Budi.4D Movie Turtle Visionsarat dengan unsur edukasi karena banyak menggambarkan tentang konservasi alam dan pemahaman mengenai fenomena global warming dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh anak-anak.Sementara itu Corporate Communication Manager PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Sofia Cakti, menambahkan variasi acara liburan spektakuler yang dapat dinikmati selama liburan sekolah antara lain The Amazing Spiderman International Live Action Show.Pertunjukan bertaraf internasional ini akan menampilkan atraksi mendebarkan Spiderman saat melawan musuhnya Green Goblin dilengkapi dengan atraksi melayang di udara dan efek kembang api yang spektakuler. Atraksi dari Australia ini akan hadir di Hall Rama Shinta, Dunia Fantasi, Ancol Taman Impian.Sofia menjelaskan International Show ini akan menghibur pengunjung selama pekan liburan sekolah mulai dari tanggal 20 Juni - 20 Juli 2009 dengan durasi pertunjukan selama 45 menit, yang akan dimainkan sebanyak tiga kali pertunjukan dalam satu hari, yaitu pukul 14.00 - 14.45, 16.00 - 16.45, dan 18.00 - 18.45.Selain itu Ancol juga akan me-launching 4D Movie Turtle Vision.yang akan menghibur keluarga. Sofia menjelaskan 4D Movie kali ini mengisahkan petualangan kura-kura bernama Sammy bersama sahabatnya di alam bawah laut. Dalam petualangannya Sammy menjelajah ke dalam laut, bermain bersama gurita raksasa dan menemukan pengalaman baru terdampar di sungai Amazon bertemu dengan sekumpulan ikan piranha yang sangat ganas.4D Movie ini juga sarat akan pendidikan terutama bagi anak-anak karena banyak menggambarkan tentang konservasi alam dan pemahaman mengenai fenomena global warming dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh anak-anak. (Agus Himawan)

Burung MONAS




KOMPAS/LASTI KURNIA
Rombongan burung dara menikmati cuaca Jakarta yang cerah berawan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
/
Artikel Terkait:
Ribuan Warga Jakarta Kampanye Anti Udara Kotor
Minggu Besok SBY Bersepeda, Mau Gabung?
Monas dan Thamrin Jadi Pusat Kegiatan
Rusa di Monas Kekurangan Rumput
Delman Monas Sejarahmu Kini
Minggu, 7 Juni 2009 04:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Hiburan gratis air mancur laser dengan gaya menari dan menyanyi hingga kini tetap diminati banyak pengunjung Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat. Seorang pengunjung Monas dan juga warga Kota Jakarta, Andi, Sabtu (6/6), mengakui pesona air mancur laser menari atau dikenal dengan air mancur pesona Monas yang dipertunjukkan setiap Sabtu dan Minggu malam menarik perhatian banyak pengunjung. "Ini yang membuat saya dan teman-teman setiap sabtu malam betah berlama-lama tinggal di sini," katanya saat ditemui di Monas. Menurut Andi, taman di Monas selama ini dimanfaatkan oleh keluarga untuk piknik atau sekedar makan malam bersama. Begitu juga bagi mereka yang sudah memiliki pasangan, duduk berdua di atas rerumputan, menikmati keindahan air mancur pesona Monas di malam hari. Atraksi lampu laser, kata dia, menarik minat warga Jakarta dan juga warga di luar Jakarta. Tidak heran bila malam Minggu tiba, banyak pengunjung yang sengaja menyempatkan waktu berkunjung ke Monas. Sementara itu, pengunjung lainnya Iwan mengatakan adanya air mancur laser di Monas itu merupakan kemajuan, seperti halnya yang sudah dilakukan di negara-negara Eropa. "Biar terus diminati pengunjung, sarana dan prasarana perlu dilakukan inovasi terus menerus," katanya.Selain itu, kata Iwan, kebersihan di lingkungan Monas harus diperhatikan terus agar para pengunjung tetap kerasan dan betah untuk berlama-lama tinggal di Monas. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pengelola Monas, Ageng Darmintono, mengatakan kondisi air mancur laser hingga saat ini masih bagus karena perawatan dilakukan terus menerus. "Air mancur ini merupakan salah satu inovasi untuk meningkatkan jumlah pengunjung di Monas," ujarnya. Air Mancur Pesona Monas ini dibangun di lokasi air mancur lama yang dibangun Gubernur DKI Ali Sadikin pada tahun 1974 dengan biaya renovasinya mencapai Rp26 miliar. Renovasi air mancur ini bertujuan untuk memaksimalkan fungsi ruang terbuka hijau di taman Monas yang merupakan taman kota terbesar di Asia Tenggara. Air Mancur Pesona Monas memiliki 33 buah pompa air, 300 nozle, 717 lampu air, juga ada sinar laser model Coherent Sabre Technology German dengan 13 W White Light Laser. Konfigurasi pancaran air dari 33 pompa air, sorotan lampu air, dan sinar laser itu lah yang bisa membuat air mancur seperti terlihat sedang menari.

Jejak Penguasa di Merdeka Utara


Jejak Penguasa di Merdeka Utara

Warta Kota/Irwan Kintoko
Jejak kaki di trotoar Jalan Medan Merdeka Utara.
/

Selasa, 9 Juni 2009 12:34 WIB
SEJUMLAH pejalan kaki tidak begitu peduli ketika melintas di sepenggal trotoar di Jalan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (3/5) pagi. Padahal jika dicermati, di penggalan trotoar tersebut terdapat "monumen kecil" yang dibuat mantan pemimpin di republik ini.Para pejalan kaki yang saat itu melintas banyak yang tidak mengetahui bahwa trotoar yang dilaluinya tersebut punya cerita. Secara nyata memang tidak banyak yang bisa diceritakan di "monumen kecil" itu karena hanya cetakan kaki. Tapi, cetakan-cetakan kaki itu bukan kaki milik orang sembarangan, melainkan milik enam orang yang pernah memimpin bangsa ini.Dari sisi yang paling timur di totoar Jalan Merdeka Utara itu tampak cetakan sepatu -bukan kaki- milik Presiden Soekarno. Dalam cetakan semen itu tertulis dengan huruf besar nama Dr Ir Soekarno sebagai Presiden RI pertama periode 1945-1967 sekaligus Proklamator Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Tidak jauh dari cetakan sepatu Soekarno, ada cetakan kaki Soeharto.Di bawah cetakan kaki Jenderal Besar Soeharto itu tertulis periode jabatannya sebagai Presiden RI kedua, 1967-1998. Sayang, semen pelapis di sekeliling pinggiran cetakan kaki Soeharto itu mulai banyak yang terkelupas, seperti kurang diperhatikan. Cetakan kaki Presiden RI ketiga 1998-1999, Baharuddin Jusuf Habibie, terletak di samping cetakan kaki Soeharto.Cetakan kaki KH Abdurrahman Wahid, Presiden RI keempat (2000-2001), juga ada. Pelindung cetakan kaki Gus Dur -panggilan Abdurrahman Wahid- dari semen juga mulai terkelupas. Cetakan kaki Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri juga tercetak tebal.Megawati yang sekarang kembali mencalonkan diri sebagai presiden ini memimpin Indonesia tahun 2001-2004. Yang terakhir adalah cetakan kaki milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Di bawah namanya, tercantum pula masa kepemimpinnya, 2004-2009. SBY juga kembali dicalonkan menjadi presiden ketujuh.Cetakan kaki yang sama namun berbeda orang juga bisa dilihat di trotoar di Jalan Medan Merdeka Selatan. Di penggalan trotoar yang berada persis di belakang halte bus Transjakarta, Monas, itu terdapat cetakan sepatu Letjen (Purn) Tjokro Pranolo, Gubernur DKI Jakarta periode 1977-1982, cetakan kaki Letjen (Purn) HR Soeprapto (1982-1987) dan Letjen (Purn) Wiyogo Atmodarminto (1987- 1992), serta Jenderal (Purn) Surjadi Soedirdja (1992-1997).Cetakan kaki terakhir yang ada di atas trotoar itu adalah milik Sutiyoso yang pernah menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta ini dua periode, tahun 1997- 2007.Menurut Kepala Seksi Ornamen Kota Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djauhar Arifin, cetakan-cetakan kaki para mantan Presiden dan Presiden RI itu asli, termasuk cetakan sepatu milik Presiden Soekarno. "Para presiden itu menginjakkan kakinya di semen yang kemudian dikeringkan dan diabadikan dalam cetakan kaki itu," katanya.Di dekat cetakan-cetakan kaki tersebut terpasang beberapa selang air mancur. Namun, air mancur yang ditutup tembok keramik hitam setinggi sekitar setengah meteran itu jarang sekali dinyalakan.Di keramik yang mulai terlihat kotor itu mantan Gubernur DKI Sutiyoso menulis, "Kita tidak bermaksud mengagungkan masa lampau. Namun, kita tidak boleh membuang begitu saja tanpa makna. Karena, napak tilas masa silam dapat digunakan sebagai pelajaran untuk menapakkan langkah lebih mantap di masa depan."Wajar jika banyak orang yang tidak tahu bahwa ada "monumen kecil" di bawah air mancur tersebut. Apalagi dibandingkan dengan trotoar di Jalan Merdeka sisi yang lain, trotoar di Jalan Medan Merdeka Utara paling sepi dilewati orang.Soal peletakan cetakan-cetakan kaki di trotoar Jalan Merdeka Utara, kata Djauhar, karena lokasi tersebut berseberangan dengan Istana Negara yang sejak dulu menjadi tempat para Presiden itu menjalankan tugas kenegaraan. (Irwan Kintoko)