Selasa, 09 Juni 2009

Burung MONAS




KOMPAS/LASTI KURNIA
Rombongan burung dara menikmati cuaca Jakarta yang cerah berawan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
/
Artikel Terkait:
Ribuan Warga Jakarta Kampanye Anti Udara Kotor
Minggu Besok SBY Bersepeda, Mau Gabung?
Monas dan Thamrin Jadi Pusat Kegiatan
Rusa di Monas Kekurangan Rumput
Delman Monas Sejarahmu Kini
Minggu, 7 Juni 2009 04:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Hiburan gratis air mancur laser dengan gaya menari dan menyanyi hingga kini tetap diminati banyak pengunjung Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat. Seorang pengunjung Monas dan juga warga Kota Jakarta, Andi, Sabtu (6/6), mengakui pesona air mancur laser menari atau dikenal dengan air mancur pesona Monas yang dipertunjukkan setiap Sabtu dan Minggu malam menarik perhatian banyak pengunjung. "Ini yang membuat saya dan teman-teman setiap sabtu malam betah berlama-lama tinggal di sini," katanya saat ditemui di Monas. Menurut Andi, taman di Monas selama ini dimanfaatkan oleh keluarga untuk piknik atau sekedar makan malam bersama. Begitu juga bagi mereka yang sudah memiliki pasangan, duduk berdua di atas rerumputan, menikmati keindahan air mancur pesona Monas di malam hari. Atraksi lampu laser, kata dia, menarik minat warga Jakarta dan juga warga di luar Jakarta. Tidak heran bila malam Minggu tiba, banyak pengunjung yang sengaja menyempatkan waktu berkunjung ke Monas. Sementara itu, pengunjung lainnya Iwan mengatakan adanya air mancur laser di Monas itu merupakan kemajuan, seperti halnya yang sudah dilakukan di negara-negara Eropa. "Biar terus diminati pengunjung, sarana dan prasarana perlu dilakukan inovasi terus menerus," katanya.Selain itu, kata Iwan, kebersihan di lingkungan Monas harus diperhatikan terus agar para pengunjung tetap kerasan dan betah untuk berlama-lama tinggal di Monas. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pengelola Monas, Ageng Darmintono, mengatakan kondisi air mancur laser hingga saat ini masih bagus karena perawatan dilakukan terus menerus. "Air mancur ini merupakan salah satu inovasi untuk meningkatkan jumlah pengunjung di Monas," ujarnya. Air Mancur Pesona Monas ini dibangun di lokasi air mancur lama yang dibangun Gubernur DKI Ali Sadikin pada tahun 1974 dengan biaya renovasinya mencapai Rp26 miliar. Renovasi air mancur ini bertujuan untuk memaksimalkan fungsi ruang terbuka hijau di taman Monas yang merupakan taman kota terbesar di Asia Tenggara. Air Mancur Pesona Monas memiliki 33 buah pompa air, 300 nozle, 717 lampu air, juga ada sinar laser model Coherent Sabre Technology German dengan 13 W White Light Laser. Konfigurasi pancaran air dari 33 pompa air, sorotan lampu air, dan sinar laser itu lah yang bisa membuat air mancur seperti terlihat sedang menari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar